Jakarta, Indonesia – Kapal raksasa kembali terjebak di jalur perdagangan dunia, Terusan Suez, Mesir, Selasa (6/4/2021). Insiden ini terjadi tak lama setelah kapal MV Ever Given kandas hampir dua minggu lalu.
Kapal naas itu adalah M/T Rumford. Kapal dengan muatan 62.000 ton ini mogok di bagian selatan Terusan Suez, karena mesin tiba-tiba mati.
Baca:Panas! Kapal Iran Diserang Israel di Laut Merah |
Namun berbeda dengan Ever Given yang ‘nyangkut berhari-hari’, gangguan itu tak berlangsung lama. Kapal tunda langsung dikirimkan Otoritas Terusan Suez (SCA) untuk membantu tanker tersebut.
Bahkan evakuasi hanya berlangsung 10 menit. Tim Hope dan Mosaed 3 berhasil menggerakkan kapal tersebut sehingga tak membuat kemacetan panjang.
“Otoritas segera menangani masalah mesin salah satu kapal yang melintasi Terusan Suez, kapal tanker minyak Rumford dengan muatan 62.000 ton,” kata SCA seperti dikutip dari Reuters.
Baca:Penampakan Kapal Raksasa Nyangkut Lagi di Terusan Suez |
“Kapal tunda menangani insiden tersebut secara profesional dan kapal tanker melanjutkan kembali perjalanan setelah masalah diperbaiki oleh awak kapal.”
![]() Kapal M/T Rumford. (tangkapan Layar via marinetraffic.com) |
Sebanyak 84 kapal berhasil melintas di kedua sisi terusan itu. Insiden di jalur tersebut sangat sensitif karena merupakan lalu lintas perdagangan global yang sibuk dan penting bagi rantai pasokan internasional.
Sementara itu, SCA mempertimbangkan memperluas jalur selatan Terusan Suez, yang menghubungkan Laut Merah dan Laut Tengah itu. Kandasnya dua kapal dalam rentan waktu berdekatan tersebut membuat SCA mencoba mengantisipasi kejadian yang sama di masa depan.
Ever Given sendiri melintang di Terusan Suez 24 Maret 2021 lalu. Kapal berbendera Panama itu berbelok tak sesuai arah dan menutup jalur pelayaran sehingga menyebabkan kemacetan panjang.
Akibatnya lalu lintas pelayaran lumpuh dan membuat antrian hingga 100 kapal di belakangnya. Ever Given diketahui sedang dalam pelayaran dari China menuju Rotterdam, Belanda dan membawa 20 ribu peti kemas 20 kaki dalam lambungnya.
Menurut data yang dihimpun perusahaan manajemen perkapalan Lloyd list, insiden Ever Given bisa membuat rugi US$ 400 juta atau sekitar Rp 5,7 triliun (asumsi Rp 14.000/US$) per jam dalam perdagangan. Angka ini berdasarkan perkiraan nilai barang yang dipindahkan melalui Suez setiap hari.
Namun 29 Maret, kapal ini berhasil dievakuasi. Penyebab insiden hingga kini masih diselidiki.
[Gambas:Video ]
(sef/sef)