Berita Indonesia Terbaru Hari Ini

Studi Sebut Gaya Hidup Ini Tingkatkan Kematian Pasien Covid

Warga berolahraga diarea Glora Bung Karno, Jakarta Pusat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, Indonesia – Sebuah studi baru-baru ini dirilis British Journal of Sports Medicine. Hasilnya, pasien corona dengan kebiasaan tertentu disebut bisa lebih cepat meninggal bila menderita gejala berat.

Kebiasaan yang dimaksud adalah kurangnya olahraga dalam dua tahun terakhir. Bila gejala corona yang diderita cukup berat, risiko kematian kelompok ini tergolong tinggi.

Baca:

Heboh Vaksin Johnson & Johnson Diminta Setop, Ini Alasannya!

Melansir AFP, studi ini sendiri dilakukan ke 50.000 pasien Covid-19 yang kurang olahraga dengan gejala lebih parah.

“Orang yang tidak aktif secara fisik selama dua tahun misalnya sebelum pandemi lebih cenderung dirawat di rumah sakit dan membutuhkan perawatan intensif, dan meninggal,” tulis penelitian itu, dikutip Rabu (14/4/2021).

Para peneliti juga menyimpulkan dibandingkan dengan faktor risiko lain yang dapat dimodifikasi, seperti merokok, obesitas atau hipertensi, jarang olahraga adalah faktor risiko terkuat di semua hasil.

Kondisi yang sudah ada sebelumnya, yang paling terkait dengan infeksi Covid-19 parah, adalah usia lanjut. Lalu berjenis kelamin laki-laki, menderita diabetes, obesitas, atau penyakit kardiovaskular.

Kendati demikian hingga saat ini, gaya hidup yang jarang beraktivitas fisik belum dimasukkan dalam daftar tersebut.

Baca:

Kabar Buruk dari WHO, Dunia Berada di Titik Kritis Pandemi

[Gambas:Video ]

(sef/sef)