Jakarta, Indonesia – Otoritas kesehatan Uni Eropa (UE) menyatakan kekhawatirannya kepada produsen vaksin AstraZeneca akibat perlakuan perusahaan itu yang dirasa tidak menghormati kontrak dengan blok negara-negara di Benua Eropa itu.
Dilansir International, dalam kontrak awalnya AstraZeneca menawarkan untuk mendistribusikan sekitar 100 juta dosis suntikan Covid-19 sebelum akhir Maret. Namun, perusahaan harus menegosiasikan kembali jumlah ini di belakang masalah produksi menjadi hanya 40 juta.
“Pengiriman vaksin AstraZeneca: Saya melihat upaya, tetapi bukan ‘upaya terbaik.’ Itu belum cukup baik bagi AstraZeneca untuk memenuhi kewajiban Q1-nya,” kata Thierry Breton, komisaris UE untuk pasar internal dalam akun Twitternya.
Baca:Nambah Lagi! Giliran Bulgaria Setop Pakai Vaksin AstraZeneca |
Data dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa menunjukkan bahwa 11,76 juta dosis vaksin AstraZeneca telah dikirimkan, hingga Kamis (11/3/2021).
“Sudah waktunya bagi Dewan AstraZeneca untuk menjalankan tanggung jawab fidusia dan sekarang melakukan apa yang diperlukan untuk memenuhi komitmen AZ,” Breton juga berkata.
Sementara itu CEO AstraZeneca, Pascal Soriot, mengatakan kepada anggota parlemen Eropa bulan lalu bahwa alasan di balik penundaan itu adalah hasil rendah yang dicapai di pabrik UE. Menurutnya perusahaan bekerja sepanjang waktu untuk meningkatkan produksi sementara mereka hanya memiliki waktu enam bulan untuk menyiapkan seluruh dosis suntikan.
Selain masalah produksi, saat ini vaksin AstraZeneca juga mendapat permasalahan mengenai efek samping pascapenyuntikan di Eropa.
Di Denmark, Austria, Estonia, Lithuania, Luksemburg dan Latvia, para pejabat kesehatan menghentikan sementara proses penyuntikan vaksin AstraZeneca setelah ditemukan laporan pembekuan darah pasca vaksinasi dengan vaksin besutan perusahaan itu.
Vaksin AstraZeneca sendiri juga diperoleh Indonesia. Indonesia sendiri telah menerima 1,1 juta dosis vaksin itu melalui skema COVAX dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Baca:Mengenal Vaksin AstraZeneca, Senjata Baru RI Perangi Covid-19 |
[Gambas:Video ]
(tas/tas)