Berita Indonesia Terbaru Hari Ini

Yield Treasury AS Naik Lagi, Awas IHSG Berisiko Nyungsep!

Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,27% ke 6376,757 pada perdagangan Rabu kemarin (3/3), meski sebelumnya sempat terperosok ke zona merah. Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih senilai US$ 356 miliar di pasar reguler, dengan nilai transaksi mencapai 12,8 triliun.

IHSG mendapat sentimen positif setelah sehari sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan relaksasi pembebasan pajak penghasilan (PPh) atas dividen yang diterima wajib pajak.

Keputusan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 18/PMK.03/2021 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja di Bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, serta Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Baca:

Mood Lagi Bagus Gaes! Intip Deretan Saham Pilihan Hari Ini

Tujuan implementasi aturan ini adalah untuk mendorong investasi di pasar keuangan maupun sektor riil.

Pada perdagangan hari ini, Kamis (4/3/2021, sentimen negatif datang dari eksternal, yakni yield obligasi (Treasury) yang kembali menanjak. Bursa saham Amerika Serikat Wall Street) melemah pada perdagangan Rabu waktu setempat akibat kenaikan yield tersebut.

Bursa saham Asia juga terkena dampaknya, indeks Nikkei Jepang jeblok lebih dari 1%, kemudian Kospi Korea Selatan turun 0,6%. IHSG juga berisiko masuk ke zona merah.

Baca:

Hii..’Hantu’ Yield Treasury Gentayangan Lagi, IHSG Hati-Hati!

Secara teknikal, IHSG yang bertahan atas 6.300 tentunya memberikan momentum penguatan tambahan.

IHSG kini semakin jauh dari rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA50) yang menjadi penahan koreksi IHSG dalam beberapa pekan terakhir.

Namun, pada perdagangan Selasa (2/3/2021) kemarin, muncul lagi pola Doji, secara psikologis pola ini mengindikasikan pasar masih kebingungan menentukan ke mana arah IHSG.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Dengan munculnya pola Doji, peluang IHSG melesat atau ambrol sama besarnya. Rabu kemarin, pola yang sama juga muncul lagi.

Sementara itu Indikator stochastic pada grafik harian sudah keluar dari wilayah jenuh beli (overbought).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv 

Stochastic pada grafik 1 jam juga berada di dekat wilayah overbought, yang berisiko memicu koreksi.

IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di atas resisten 6.370, jika mampu bertahan di atasnya IHSG berpeluang menguat ke 6.400, sebelum menuju 6.450.

Sementara jika kembali ke bawah 6.370, IHSG berisiko terkoreksi ke 6.340. Penembusan ke bawah level tersebut akan membawa IHSG turun ke 6.300, sebelum menuju 6.260.

TIM RISET  INDONESIA 

Baca:

Sebelum Trading, Intip 8 ‘Gosip’ Pasar Dulu! Ada ISAT-Kaesang

[Gambas:Video ]

(pap/pap)