Memiliki badan tinggi ideal bukan cuma tentang penampilan. Di luar faktor genetik, tinggi badan ideal merupakan menjadi salah satu indikator bahwa gizi anak terpenuhi sehingga pertumbuhan anak terjadi dengan optimal.
Dikatakan Steven A. Dowshen, ahli endokrin pediatrik di Wilmington, Delaware bahwa cara terbaik untuk membantu tubuh mencapai potensi alaminya, seperti menjadi tinggi, yakni dengan makan yang bergizi, berolahraga teratur, dan banyak istirahat.
Baca Juga : 5 Jenis Camilan Sehat untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Anak
|
“Tetapi dengan asumsi pola makannya normal dan tidak memiliki masalah medis, tidak ada pil ajaib atau formula atau suplemen nutrisi untuk menambah tinggi badan. Faktanya, gennya adalah penentu utama seberapa tinggi dia nantinya,” kata Dowshen dilansir Kids Health.
Dowshen mengingatkan, kebanyakan anak laki-laki selesai tumbuh sekitar usia 16 tahun. Tetapi setiap orang memang berbeda-beda. Ini karena setiap orang memulai dan melewati masa pubertas sesuai jadwal tubuhnya sendiri.
“Mereka yang memulai sedikit lebih lambat dari teman sebayanya biasanya akan terus berkembang lebih lambat juga. Jika Anda khawatir tentang pertumbuhan putra Anda, bicarakan dengan dokternya,” jelas Dowshen.
Meskipun banyak orang ingin menjadi lebih tinggi, tantangan yang lebih berat itu pada anak-anak yang pertumbuhannya terhambat, terutama di negara berkembang, di mana gizi dan kebersihan yang buruk menyebabkan sekitar 145 juta anak di bawah usia lima tahun mengalami pertumbuhan yang terhambat.
|
Pada tahun 2015, sebuah penelitian dari Universitas Washington di St. Louis memiliki hasil menarik, yang dapat membuat banyak orang tua berpikir. Penelitian ini berhubungan dengan telur. Jadi, para peneliti mulai mempelajari apakah strategi nutrisi yang efisien dapat membantu mengurangi jumlah anak yang mengalami pertumbuhan terhambat.
Peneliti berteori bahwa membujuk anak-anak yang sangat kecil untuk makan telur mungkin berdampak pada tinggi badan anak. Ternyata, teori tersebut terbukti benar.
Antara Maret dan Desember 2015, para peneliti memulai kampanye di Provinsi Cotopaxi, Ekuador untuk meminta ibu dari 83 bayi berusia hanya enam hingga sembilan bulan, untuk melengkapi makanan mereka dengan satu telur per hari.
Hasilnya, anak-anak yang menjalani diet telur mengalami penurunan prevalensi stunting sebesar 47%, dibandingkan dengan kelompok kontrol yang berukuran sama.
“Kami terkejut dengan betapa efektifnya intervensi ini,” kata Lora Iannotti, seorang profesor di universitas dan penulis utama studi tersebut dikutip Inc.
Baca Juga : 5 Kebiasaan Baik Ini Bisa Bikin Anak Tumbuh Tinggi, Bunda Perlu Tahu
|
Penelitian lain telah menemukan korelasi langsung antara jumlah kalori yang dimakan orang selama masa kanak-kanak dan tinggi badan tertingginya, dan juga bahwa olahraga selama masa muda dapat menyebabkan saat dewasa memiliki badan yang lebih tinggi.
Dalam studi ini, bukan makanan telur yang mengakibatkan peningkatan tinggi badan anak; namun masuk akal kalau makan makanan rendah kalori dan tinggi protein berdampak positif.
Pola makan yang baik sejak usia dini memegang peranan penting dalam pertumbuhan tinggi badan anak. Simak tips selanjutnya di video ini Bun:
[Gambas:Video Haibunda]
(fia/fia)