Kelahiran sang buah hati adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh para Ayah dan Bunda yang sedang mengandung. Setelah beberapa hari di rumah sakit untuk proses persalinan dan akhirnya pulang ke rumah, maka di sinilah perjalanan pertama Ayah, Bunda dan bayi sesungguhnya dimulai.
Banyak situasi menantang yang mungkin akan Bunda hadapi di hari-hari pertama kelahiran Si Kecil, salah satunya, kondisi tubuh bayi tiba-tiba terlihat kuning. Mungkin Bunda bingung, apa yang terjadi? Tenang, Bunda jangan panik dulu, ya.
Baca Juga : Bunda Perlu Tahu, Ini Cara Merawat Bayi Baru Lahir yang Tepat
|
Hal ini sebenarnya biasa terjadi pada bayi yang baru lahir. Gejala kemunculannya yang beragam, ada yang mulai menunjukkan gejala langsung hanya beberapa jam setelah lahir, ada yang muncul setelah 24 jam, bahkan ada juga yang baru muncul setelah beberapa hari.
Dilansir dari healthline, kondisi bayi kuning adalah hasil dari hiperbilirubinemia, penumpukan zat yang disebut bilirubin dalam aliran darah. Bilirubin adalah hasil akhir dari proses pemecahan sel darah merah. Ini adalah zat berwarna kuning jingga yang biasanya akan diproses melalui hati dan dikeluarkan dari tubuh.
Ketika bilirubin gagal diekskresikan dan mulai masuk ke sistem tubuh bayi, maka akan terjadi peningkatan jumlah bilirubin dalam darah, yang secara perlahan mengubah warna kulit dan mata bayi menjadi kekuningan. Biasanya, kondisi ini tidak membahayakan, dan dapat segera sembuh dengan sendirinya dalam rentang waktu satu hingga dua minggu setelah kelahiran bayi.
|
Jika kadar bilirubin tetap tinggi, biasanya dokter menganjurkan untuk rawat inap untuk fototerapi. Namun selama kadar bilirubin tidak melampaui batas normal, bayi Bunda masih bisa dirawat di rumah dengan beberapa cara sampai kondisinya stabil.
Lanjut baca halaman selanjutnya, ya, Bun.
Baca Juga : Bayi Generasi Pandemi COVID-19, Besarnya Gampang Sakit?
|
Simak juga video pilihan berikut ini:
[Gambas:Video Haibunda]